Surat Al-Fajr adalah surat ke-89 dalam Al-Qur’an yang mengandung sumpah-sumpah Allah tentang waktu fajar, sepuluh malam istimewa, serta fenomena ganjil dan genap sebagai tanda kebesaran-Nya. Allah mengisahkan kehancuran kaum ‘Aad, Tsamud, dan Fir’aun yang dihancurkan karena kesombongan dan kezaliman mereka, serta mengingatkan bahwa kekayaan dan kemiskinan hanyalah ujian, bukan tanda kemuliaan atau kehinaan. Surat ini juga menggambarkan penyesalan manusia pada Hari Kiamat saat menyadari kesalahan mereka, tetapi sudah terlambat untuk bertaubat. Namun, Allah memberikan kabar gembira bagi jiwa yang tenang (an-nafsul muthmainnah), yaitu mereka yang beriman dan bertakwa, yang akan mendapatkan surga-Nya dalam keadaan ridha dan diridhai. Tafsir surat ini mengajarkan kita untuk mengambil pelajaran dari sejarah umat terdahulu, memahami hakikat ujian dunia, serta meraih ketenangan dengan kembali kepada Allah.
Allah Ta’ala berfirman,
وَٱلْفَجْرِ
Artinya: Demi fajar,
وَلَيَالٍ عَشْرٍ
Artinya: Dan malam yang sepuluh,
وَٱلشَّفْعِ وَٱلْوَتْرِ
Artinya: Dan yang genap dan yang ganjil,
وَٱلَّيْلِ إِذَا يَسْرِ
Artinya: Dan malam bila berlalu.
هَلْ فِى ذَٰلِكَ قَسَمٌ لِّذِى حِجْرٍ
Artinya: Pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) oleh orang-orang yang berakal.
Tafsir Ayat 1-5: Sumpah Allah dan Maknanya
Allah Ta’ala berfirman:
Tafsir Ayat 1-5: Sumpah Allah dan Maknanya
Allah Ta’ala berfirman:
📖 Ayat 1-5 Surat Al-Fajr
وَٱلْفَجْرِ
“Demi fajar,”
وَلَيَالٍ عَشْرٍ
“Dan malam yang sepuluh,”
وَٱلشَّفْعِ وَٱلْوَتْرِ
“Dan yang genap dan yang ganjil,”
وَٱلَّيْلِ إِذَا يَسْرِ
“Dan malam bila berlalu.”
هَلْ فِى ذَٰلِكَ قَسَمٌ لِّذِى حِجْرٍ
“Pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) oleh orang-orang yang berakal.”
Makna Ayat Menurut Tafsir Ulama
1. Allah Bersumpah dengan Waktu Fajar
Menurut Tafsir Al-Muyassar, Allah bersumpah dengan waktu fajar karena fajar adalah momen penting dalam kehidupan manusia, menjadi waktu transisi antara malam dan siang, serta saat dimulainya berbagai aktivitas. Selain itu, waktu fajar memiliki keutamaan dalam ibadah, termasuk shalat Subuh yang merupakan salah satu shalat utama dalam Islam.
2. Keutamaan 10 Malam Istimewa
Para ulama berbeda pendapat mengenai makna “malam yang sepuluh”, namun dua pendapat paling kuat adalah:
10 malam terakhir Ramadhan, yang di dalamnya terdapat Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.
10 hari pertama Dzulhijjah, yang mencakup hari Arafah dan puncak ibadah haji.
Menurut Tafsir As-Sa’di, malam-malam ini memiliki keutamaan yang luar biasa, di dalamnya terkandung ibadah-ibadah istimewa seperti puasa, shalat malam, dzikir, dan amal saleh yang sangat dicintai oleh Allah.
3. Makna Ganjil dan Genap dalam Ayat
Ayat ini juga menyebutkan sumpah Allah atas yang genap dan yang ganjil. Menurut sebagian ulama, yang genap merujuk pada semua ciptaan yang berpasangan di alam semesta, sementara yang ganjil mengisyaratkan keesaan Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah.
4. Sumpah dengan Malam yang Berlalu
Allah juga bersumpah dengan malam saat berlalu, menandakan bagaimana malam membawa ketenangan bagi manusia, serta pergantian siang dan malam adalah bukti kekuasaan Allah.
5. Pesan bagi Orang yang Berakal
Pada ayat terakhir dalam bagian ini, Allah menegaskan bahwa sumpah-sumpah ini ditujukan kepada orang-orang yang berakal. Sebagaimana disebutkan dalam Tafsir Zubdatut Tafsir, orang yang memiliki akal akan memahami bahwa apa yang Allah jadikan sumpah merupakan sesuatu yang besar dan memiliki hikmah dalam kehidupan manusia.
Kesimpulan
Surat Al-Fajr mengajarkan kita untuk merenungkan tanda-tanda kebesaran Allah melalui waktu fajar, malam-malam istimewa, serta kejadian-kejadian dalam sejarah umat terdahulu. Kisah kehancuran kaum yang durhaka menjadi peringatan bagi manusia agar tidak terjebak dalam kesombongan dan kelalaian dunia. Sementara itu, ujian hidup berupa kekayaan dan kemiskinan bukanlah ukuran kemuliaan di sisi Allah, melainkan bagian dari ujian yang harus dihadapi dengan iman. Pada akhirnya, Allah memberikan janji surga bagi jiwa yang tenang, yaitu mereka yang selalu bersandar kepada-Nya dengan keimanan yang teguh.
Semoga tafsir ini membantu kita memahami hikmah mendalam dalam Surat Al-Fajr dan menjadikannya sebagai pegangan dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber : https://rumaysho.com/39654-tafsir-surah-al-fajr-kesombongan-manusia-dan-lupa-bersyukur.html